9

After Dark Horrorfest 4: Dread , bingung mau menjerit apa ketawa?

Akhirnya ngepost juga..minggu2 ini bakal agak lelet ngepost..dan saya ngereview pasti setelah (paginya) bimbingan ama dosen..hehehe...kalo orang biasanya refreshing itu dengan hang out bareng temen, bergahol gitu loch!, wisata kemana gitu, atau minimal nonton film2 komedi dan drama romantis. Kalo saya cukup menonton thriller/horror aja udah cukup membuat otak segaaarrr..haha (tapi inget, saya bukan psikopat.hehe)

Nah, film yang saya tonton dan akhirnya saya review disini adalah salah satu film dari 8 film yang diadain sama After Dark Horrorfest ke-4. sekilas aja tentang After Dark Horrorfest (pasti kalian langsung bilang "udah tau kaleee" hehe..biarin ah, dikit doank). After DArk Horrorfest adalah festival film2 horor yang diadain setahun sekali. Menampilkan 8 film-film horror independent dan biasanya suka ada bonus film..film-film ini didistribusikan oleh After Dark Film di Amerika Serikat. Dan gelaran After Dark Horrorfest 4 ini diadain dari tanggal 29 Januari - 4 Februari 2010. Dan saya sepertinya telat baru nonton dan review skarang..hahaha..bae weehhh...

Oke kita mulai...gw baru aja beli dvd dan menemukan Dread di bagian horror.Melihat covernya sih menarik. nah malemnya temen saya --Muhammad Ali Zaenal, saya sebutin lengkap banget..wahahaha-- maen ke kosan dan "merampok" dengan izin koleksi dvd saya. Dan dia bilang film Dread JELEK!! What?? Saya kalo dikasih tahu tentang film yang jelek, pasti langsung tertarik buat nonton. Ada alesannya loh.. Pertama, mungkin kata orang jelek kata saya bagus. Kedua, saya pengen nyela-nyela kejelekan film ini sambil tertawa miris...

Oke kita mulai *daritadii belum mulai2 ternyata??????!!* hehehe
Dread sendiri menceritakan tentang tiga orang sahabat yaitu Stephen, Quaid, dan Cheryl. Mereka membuat film dokumenter untuk tugas sekolah Stephen mengenai ketakutan terdalam dari manusia. Mereka memanggil teman2 yang lain dan para sukarelawan untuk diinterview mengenai ketakutan mereka. Awalnya lancar, tapi lama-kelaman Quaid sepertinya menikmati melihat ketakutan orang lain. Quaid yang punya masa lalu kelam (orangtuanya dibunuh dengan kampak oleh orang gag dikenal di depan matanya) mencoba untuk keluar dari trauma itu dengan cara melihat dan membuat orang lain makin trauma dengan ketakutannya.

S***!! cacat nih film! itu yang saya simpulin dipertengahan film..tapi saya coba lanjut dengan memforward filmnya..UUgggghhhhhh.........Come on!!!!

Film ini berjalan sangat lambat (buat saya)..bikin bete...ada yang bilang ini jenis psycholigical-thriller..saya gag ngerasa psikis saya diguncang dengan ceritanya. Tadinya saya berharap walaupun adegan bacok2an nya kurang oke tapi ceritanya mantebhhh...yahh, terpaksa saya gigit jari untuk kesekian kalinya (ini sumpah agak lebay..hahaha) Banyak yang gag bisa ngejawab pertanyaan-pertanyaan di otak saya terhadap film ini..entah otak saya yang terlalu lemah untuk nonton film ini atau emang sayanya yang agak2 dung2 (S***! sama aja man!)

Pertanyaan pertama, Siapa pembunuh berkapak di masa kecil Quaid?
Pertanyaan kedua, Apa motif dan latar belakang pembunuh berkapak itu ngebantai ortu Quaid?
Pertanyaan ketiga, Gimana cara Quaid lolos padahal jelas2 di scene itu pembunuh langsung mengayunkan kapak ke arah Quaid kecil dan teepp..hitaam..(pertanyaan ini sebenernya udah dijawab sama Quaid "Saya juga tidak tahu bagaimana saya bisa lolos.") ohh plisss...mungkin penulisnya si Om DiBlais  juga bingung..
Pertanyaan keempat, ohh Godd, segini doang ni ending nya???? Bayangin aja Quaid ngasih mayat "seseorang" (maybe it's spoiler) tebak aja, gampang banget kok haha, ke Cheryl sambil bilang "Kamu pasti lapar setelah melalui semua itu". Soalnya Cheryl dikurung di sebuah ruangan tanpa makanan..yang ada daging yang udah busuk (sumber ketakutan cheryl). Dan mayat itu bisa jadi persediaan makanan untuk cheryl..dan setelah itu *The End*......kalo ada om Anthony DiBlais disebelah saya, mungkin saya akan mukul2 lengannya sambil nangis dan bilang "jahat,jahat,jahat"...hehehe

Salah satu adegan yang membuat saya tertawa adalah ketika pembunuh berkapak itu membacok muka ibunya Quaid...huahahaha..it's so funny! spertinya om DiBlasi sebagai sutradara kurang membuat adegan ini jadi seram..(ato saya yang salah karena menonton film ini sambil ngebayangin Sule??)

Ada satu hal yang membuat saya bertahan untuk menonton film Dread ini..yes he is Stephen! Oh my dear, you are so cute!!! cuma dia nih yang bikin saya bertahan. Seolah2 wajahnya yang cute itu bilang "sabar ya Fibong sayang..Kamu harus ngeliat aku sampai akhir film ini"... Dan seperti terhipnotis, yayayaya...saya akan nonton film ini sampai habis, my dear...Oh ya, si pemeran Quaid cocok jadi orang psycho..tapi masih level 3 lah ya..
hahaha...saya suka ngeliat Stephen yang diperanin sama Jackson Rathbone..Haaahh melted dah gw...jadi maaf kalo foto2 dia banyak (cuma dua kok..yaya)

okeee...sekian mungkin untuk film Dread...kalo kamu penasaran sama film ini, pengen ngebuktiin kalo review saya ternyata berbeda dengan pendapat kamu atau kamu ingin tertawa miris sama seperti saya  silahkan tonton...tapi pliiiisss,,jangan suruh saya nonton film ini 2 kali, apalagi 3 kali....cukup,cukup,cukup.....
Read more
19

Film The Crazies, Orang Gila atau Zombie??


Seperti biasa,abis nonton langsung posting, takut lupa.. tapi sebelumnya maaf mau sedikit curhat dulu.. :p Fiuuhh..hari ini (emm..kemaren ding,soalnya gw bikin postingan blog ini dini hari..:p) saya bimbingan Bab 1 Tugas Akhir sama dosen pembimbing saya. Saya agak kesel soalnya cuma disuruh naro Bab 1 terus revisinya minggu depan..haiyaa...lamaaa..saya pen cepet2 lulus..masalahnya temen saya (dospem nya beda sih) langsung direvisi hari itu juga..huhhfft... Untuk merefresh otak yang mumet, saya nonton dvd yang sebenernya udah saya beli dari kapan tau dan baru sempet ditonton...hehe..

Nah film pertama yang saya tonton Womb Ghosts (film Cina kayaknya), tapi nggak sampe lima belas menit pertama, saya "ngantuk". waah,,bikin bosen nih kayaknya..next time deh coba saya tonton lagi (kalo mood). hahha.. Kaset dvd Womb Ghosts saya keluarin, saya ganti sama film The Crazies (belinya barengan ama Womb Ghosts). Temen saya bilang katanya The Crazies ok banget..penasaran dwonks..

Sedikit review deh... Jadi The Crazies ini menceritakan tentang sebuah kota kecil di pensylvania yang bernama Evans City. Mereka hidup damai dan tentram. Tapi suatu hari tentara-tentara datang membawa kabar buruk.. Para tentara itu mengabarkan kalo ada kecelakaan pesawat militer  di balik bukit yang menyebabkan muatan senjata biologis yang diangkut mencemari air disana. Para tentara itu terpaksa mengepung warga Evans dalam sebuah lapangan yang dikelilingi pagar untuk mencegah warga agar tidak kabur, atau bila warga kabur maka akan langsung ditembak.

Nah, disaat yang sama warga kota kecil ini mulai terinfeksi senjata biologis tersebut. Ciri-ciri warga yang terinfeksi itu adalah mereka semua kehilangan akal sehat , pokoknya jadi gila. Nah disini yang survive mati2an adalah David Dutton (Timothy Olyphant) dan istrinya Judy (Radha Mitchell) yang tengah mengandung.

Sob, menurut saya, alur cerita The Crazies cukup menawarkan ketegangan yang boleh lah..Sebenarnya saya agak aneh sama orang-orang di film ini yang terinfeksi senjata biologis itu. Mereka kehilangan akal, dalam prediksi saya kehilangan akal sama aja dengan gila. Tapi kok saya ngerasa kalo "orang-orang gila" di The Crazies digambarkan jadi seperti Zombie? Warna kulit yang pucat, mata merah (bahkan ada yang matanya sebelah merah, sebelahnya lagi kuning..????) Atau mungkin pikiran saya yang gag nyampe dengan apa yang diinginkan si sutradara ato penulis film ini? Dan para "orang gila" ini memiliki nafsu membunuh yang sangat tinggi. Ughh..agak mengerutkan dahi sih...




Selain itu ada hal2 yang kayaknya kurang singkron. Di film digambarkan kayaknya ada tentara banyak banget yang ngejagain kota kecil itu. Tapi ada beberapa adegan yang menggambarkan tokoh utama melarikan diri dari para tentara ke sebuah supermarket yang nggak dijaga sama sekali, bahkan di dalam supermarket itu ada  orang2 yang terkena wabah aneh tersebut..sebenarnya yang dijaga sama tentara-tentara itu tempat yang seperti apa sih? pusat keramaian atau apa? banyak banget tempat-tempat yang nggak ada tentaranya sama sekali. Jadi terkesan kota itu nggak ada yang jagain. Tapi film ini ingin menggambarkan bahwa tokoh utama tidak hanya dihantui oleh "orang2 gila" tapi juga tentara yang siap nembak kapan pun.        
      

Setelah nonton film ini, pikiran saya langsung ke film 28 Days Latter dan The Happening karya sutradara The Sixth Sense, M. Night Shyamalan. 28 Days Latter jelas zombie jadi agak berbeda dengan The Crazies (tapi alur sama aja). Tapi The Crazies hampir mirip sama The Happening.

Kalo di film The Happening ceritanya tentang virus aneh yang menyebar lewat udara dan membuat orang-orang yang menghirupnya jadi gampang untuk bunuh diri (ini baru kehilangan akal sehat). Tapi dibanding The Happening, saya lebih suka The Crazies..hehehe..walaupun agak 'aneh' tapi alur ceritanya lebih menarik daripada The Happening. Sumpah ya, saya langsung melongo melihat ending The Happening yang menurut saya "nggak banget". Tapi di The Crazies saya lumayan suka endingnya (70% suka).


Dan scene yang membuat saya "terpana" adalah ketika David dan Judy melarikan diri menggunakan truk, dan sekitar 1 km dibelakang mereka terlihat kota yang mereka tinggali dibom oleh para tentara yang ingin memusnahkan wabah ini agar tidak tersebar ke luar. Efek dentuman bom yang keras itu membuat truk yang ditumpangi mereka berdua seperti terbang dan terpelanting. Dan mereka turun untuk melihat kota mereka yang terang seketika akibat bom dahsyat.. dan itu kereeennn buat saya...uhwawaaa...
Read more
1

The New Daughter, bikin deg2an...



Setelah  nonton film ini langsung aja posting. Mumpung masih fresh..kalo kelamaan takut basi..hehehe..

Oke, sedikit review tentang film ini ya guyz.. Film ini berjudul The New Daughter. Dari sampul dvd nya aja saya udah tertarik.. wahh pasti horror-thriller nih.. Awalnya saya pikir maksud dari judulnya itu ada anak perempuan baru yang masuk ke kehidupan si Kevin Costner. Tapi ternyata maksud dari kata-kata "The New Daughter" itu adalah anak perempuannya 'berubah'. wkwkwk..ancur banget bahasa saya.

Sob, film The New Daughter ini bercerita tentang seorang pria bernama John James yang diperankan oleh Kevin Costner. John pindah ke sebuah kota kecil setelah perceraiannya. Ia pindah bersama kedua orang anaknya, Louisa (Ivana Baquero, yang main juga di Pan's Labirynth) dan Sam (Gattlin Griffith). John berusaha untuk mengasuh kedua anaknya tanpa bantuan dari mantan istrinya.

Di tempat tinggalnya yang baru ini, Louisa mulai berperilaku aneh semenjak ia sering jalan-jalan di hutan sekitar rumahnya. Dan akhirnya John menyadari bahwa anak perempuannya yang berusia remaja ini mulai "berubah". Dia sering main ke hutan kecil di sekitar rumahnya hingga larut malam. Dan kembali ke rumah dalam keadaan penuh lumpur. Kemudian John menduga bahwa keanehan Louisa ini ada hubungannya dengan gundukan pemakaman yang ada di belakang halaman rumahnya.

Sob, film ini diadaptasi dari cerita pendek karya penulis John Connolly dan ditulis ulang dalam film ini oleh John Travis. Film yang disutradarai oleh Louis Berdejo ini memiliki tingkat ketegangan yang boleh lah.. di scene-scene terakhir jujur saya menutup mata karena 'serangan' tiba2 yang mengagetkan..hahaha..dan Kevin Costner bermain dengan baik. Selain itu sinematografi film ini keren. Membuat film ini jadi 'cerah'. Dan dari keseluruhan film ini saya lebih suka sinematografinya.

Ending nya, yaaaa....lagi2 diserahin sama penonton.  Tapi okelah buat memacu jantung..
Read more
21

Film Vertige (High Lane) Menawarkan Ketegangan dan Pemandangan Indah



Sob (biar akrab.hehehe), Festival Film Perancis baru aja selesai diadain niihh.. Ini adalah gelaran festival film2 Perancis kelas dunia ke-15 yang diadain oleh Kedutaan Perancis. Festival ini berlangsung dari tanggal 15 April-10 Mei 2010..Jadi baru aja selesei seminggu yang lalu dari postingan ini dibuat. Film2 oke ini diputar  di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Balikpapan..

Dari semua genre film yang disajikan, yang paling menarik minat saya untuk nonton (tentu saja) film Vertige (High Lane) bergenre horor-thriller. Ya karena memang saya suka banget film2 seperti ini (horror thriller, slash, psychological thriller).

Sedikit mereview tentang film ini. Vertige (High Lane) menceritakan tentang sekelompok pemuda/i yang pergi untuk mendaki gunung. Mereka adalah Fred, Karine, Chloe, Loic, dan Guillaume. Ada cinta segitiga nih antara Chloe, Loic, dan Guillaume. Dan cinta ini menjadi bumerang bagi mereka di scene-scene terakhir. Mereka berlima memaksa masuk ke jalur pendakian yang sebenarnya sudah ditutup dan tidak ada satu pun orang2 yang diperbolehkan untuk mendaki melewati jalur itu. Tapi ya itu, nakal. Mereka tak menggubris larangan untuk tidak masuk ke jalur itu.

Dengan bekal (menurut saya nih) lumayan lengkap, mereka memulai pendakian di jalur 'terlarang' itu. Mulai dari awal pendakian, salah satu dari mereka, yaitu Loic, ternyata memiliki sakit vertigo yang cukup serius. Dan buat saya, ini lumayan bikin emosi dan deg2an. Soalnya setiap langkah Loic yang sedang terserang Vertigo jadi bikin tegang. Bakal jatuh gag ni orang? Secara mereka mendaki di gunung yang tinggi banget dan hanya berjalan mengandalkan tali di atas batu2 terjal yang di bawahnya jurang.

Tapi ternyata saya salah. Yang menjadi permasalahan bukan Vertigonya, bahkan bisa dibilang Vertigonya itu hanya jembatan untuk menuju ke ketegangan selanjutnya. Ternyata di atas gunung itu tinggal seorang pemburu gila. Nyawa mereka pun terancam. Bisa nggak ya mereka survive? Pemburu gila itu siapa sih? Nah nonton aja               Vertige (High Lane).

Buat saya film ini lumayan lah..Tegangnya dapet walaupun cuma sebentar dan gag 'berbekas'. JAdi cuma 'lewat' gitu aja tegangnya. Dan pemandangan yang ditawarkan di film ini (sumpah) keren banget.. Kayaknya kalo kamu anak gunung pasti tertarik deh climbing di situ. (Tapi kalo di gunungnya ada Pemburu gila masih pengen daki?hehe)

Cuma saya agak kurang greget dari segi ceritanya. Gag tau kenapa. Biasa aja (buat saya). Untungnya ya itu, kebantu sama pemandangannya yang luar biasa. Tapi gag salah juga sih kalo kamu mau nonton film ini. Kalo udah nonton kasih tau saya ya kesannya setelah nonton film ini. setuju sama pendapat saya, atau kamu punya pendapat sendiri??
Read more
0

sayacobacoba


Saya suka banget moto..pengen deh belajar fotografi..tapi apa daya, rasa malas kadang selalu jadi pemenang. Temen2 kampus banyak yang ikutan klub fotografi. Tertarik sih buat ikut..tapi ituu..the winner is "malas"..hahha..

Saya bukan orang yang kalo ingin sesuatu langsung terlaksana atau di dapat..sebenernya pengen banget SLR. Kayaknya kalo gag ngambil gambar pake SLR kayak ada yang kurang gituu...huehehe..lebay mode on.. Tapi walaupun gag punya SLR, hobi moto gag ilang kok. Masih bisa moto kan walaupun gag pake SLR?

Untungnya saya punya Camera Digital..Gag masalah moto pake Camera Digital, pinter2nya kita aja mainin warna pas editing...

Nah, ini saya posting gambar2 hasil jepretan saya pake Canon Camera Digital PowerShot A560 7.1 Megapixel. Dan diedit menggunakan Photoscape dan gabungan Photoscape dan Adobe Photoshop.
Mohon dikomentari supaya bisa lebih baik lagi.
Terimakasih...n.n

ini di pangandaran diambil dari atas perahu..jadi kangeen..

sama nih di Pangandaran juga..beda angel doang..

saya selalu suka langit..ini langit jakarta dikala senja (alaah..)

sama kayak diatas. cuma beda angel ajah..

awawaw..ini slh satu yg gw suka..(narsis) kalo kamu?

ini rumah yang ada dibelakang rumah nenek saya. Saya ngambilnya  
dari tempat jemuran..tertarik aja buat moto..












Read more
1

Rumah Dara...thriller indonesia yang 'nanggung'


"Enak kan??!!"

Kata-kata yang diucapkan oleh si Dara sambil mangayunkan gergaji mesin itu masih terngiang di kuping hingga saat ini.

Sob, film ini nyeritain tentang Adjie (Ario Bayu) dan Astrid (Sigi Wimala) , yang pergi bersama 3 temannya ke Bandung. Dan bagi Adjie, perjalanan ini adalah usahanya yang terakhir untuk berpamitan dengan Ladya (Julie Estelle). Soalnya Sob, Adjie ama Ladya ini udah nggak akur lagi dan besok Adjie dan istrinya Astrid yang tengah hamil tua pengen pergi ke Autralia untuk memulai hidup baru di sana.

Tadinya Ladya gag mau ikut nganterin mereka ke Bandara, tapi apa Astrid berhasil bujuk dia untuk ikut. Di tengah perjalanan tiba2 mobil berhenti..ada cewek, Sob, berdiri di depan mobil dan linglung gitu.. Gadis cantik ini mengaku bernama Maya (Imelda Therinne) dan dia habis kerampokan..uu..ketebaklah ya, akhirnya dia ikut numpang dan dianter ke rumah.. dan di rumah itu lah kengerian yang sesungguhnya dimulai..
Maya memiliki seorang ibu yang cantik dan terlihat masih muda bernama Dara (Shareefa Danish) dan saudara laki2nya bernama Adam (Arifin Putra). Sebenernya niih ada satu cowo lagi..tapi saya lupa dia siapa..hehehe...

Sob, sebenernya gw ngerasa 'nanggung' waktu nonton film ini.. soalnya semua adegan sadis nya banyak yang dipotong dan potongannya kerasa nggak halus (buat saya loh..) Mungkin karena saya udah terbiasa nonton film2 bergenre seperti Rumah Dara produksi luar negeri yang kesadisannya bisa beberapa kali lipat dari Rumah Dara.. mungkin pemotongan adegan ini dinilai sangat sadis dan keras untuk ukuran film Indonesia.

Tapi secara keseluruhan saya suka. Karena Rumah Dara berani "menggebrak" perfilman Indonesia yang 'gitu2 aja'..hehhe...

Akting para pemain juga top bgt, bgt, bgt! Tapi dari semua pemain (Shareefa Danish, Imelda Therinne, Arifin Putra, Ruli Lubis, Julie Estelle, Ario Bayu, Sigi Wimala, Mike Lucock, Daniel Mananta, dll) cuma  Arifin Putra yang 'dingin' dan terlihat 'kelaparan' dan Danish yang benar2 "psycho" yang bikin saya 'takut'. Bahkan wajah Danish di scene2 terakhir membuat saya jadi gag berani pulang (kayak 'Tante Kunti'). Ini yang seenernya agak kurang suka. Kenapa Dara harus berpenampilan seperti itu? Dia itu hantu atau manusia berusia ratusan tahun seperti yang digambarkan di film?

Tapi saya seneng banget akhirnya ada film Indonesia yang 'berani' seperti itu..
Bravo untuk semua kru yang terlibat. khususnya Art Crew yang benar2 luar biasa.. buat Mo Brothers sebagai sutradara, produser, dan penulis, pesen saya cuma kembangin lagi kreatifitas kalian dan buat slash horror yang lebih 'gila'..hahahha..saluutt lah buat kalian!
Read more
2

sayabukanpsikopat

hwkhwkhwk...saya memang bukan seroang psikopat. Bahkan saya gag tau apa arti sesungguhnya dari psikopat itu. Mungkin nama ini memang sengaja saya buat untuk membuang imej tentang saya yang katanya seorang psikopat *karena suka film2 thriller..loh?

tapi sungguh!walaupun saya addict (eh, bener kan ya tulisannya gini?) bgt sama film thriller..tapi saya gag pernah sekalipun berfikir untuk melakukan apa yang biasanya ada di dalam film2 tentang psikopat...hehehehehe...

kalo ditanya kenapa saya suka bgt film thriller khususnya psychological-thriller, jawabannya cuma satu. "karena saya suka ketika dimainkan oleh alur cerita"..wkwkwk...namun jawaban itu bisa dikembangin lagi. adrenalin yang terpacu, otak yang berpikir keras untuk memecahkan akhir cerita, dan rasa puas ketika ending film.

salah satu temen saya pernah bilang, kalo kepribadian kita bisa dilihat dari jenis film yang disukai. uhh..apa saya seorang psikopat karena saya suka film seperti itu??
tapi kalo boleh saya menilai diri saya sendiri, sesungguhnya kepribadian saya bertolak belakang. saya penyuka warna pink, saya seorang gadis yang sensitif (gampang nangis, gampang tersinggung), saya feminin (walopun gag feminin banget sih..hehe), saya dewasa (katanya loh..)...wkwkwk...dan banyak sifat2 yang lain yang menurut saya bertolak belakang..tapi itu yang saya tau...

dan sekali lagi, "Saya Bukan Psikopat!"
selamat menikmati blog ini....
Read more

Followers