12

Film2 Thriller pilihan kalian, Share Disini Yuk..

Halooo teman2... Kayaknya kali ini saya belum bisa ngasih review tentang film ...soalnya saya ngerasa masih kurang banyak resensi tentang film horror, thriller psychology, slasher, atau bertema seperti ini lainnya. Makanya saya pengen tahu pendapat kalian tentang film2 thriller atau horror atau sebangsanya yang menurut kalian oke banget...

 Terserah untuk tahunnya, genre-nya (tapi tetep tema menyeramkan..hehe), artisnya, yang penting kualitas film ini oke. Boleh dari segi cerita, atau tekhnik sinematografinya. Tolong kasih tau berikut alasannya kenapa kalian pilih film itu sebagai film thriller/horror/slasher paling oke dan paling berkesan buat kalian.. Kita lebih sharing ajja, sekalian silaturahmi..hahaha....Kan gag bisa tatap muka, jadi disini aja..:)
Makasih yaa...

Salam Sayabukanpsikopat!
Read more
12

Film Horror Indonesia Membuat Saya Ingin Menangis!

Begitu sampai kamar kosan, saya langsung nyalain laptop dan Sign in ke blogger.com untuk mengadu tentang apa yang telah saya tonton di bioskop bersama 2 teman saya. Kami nonton "Pocong Keliling". Entah untuk keberapa kalinya saya bilang 'syit'. Ahahahahaha.....

Gag tau deh, kenapa sama perfilman (horror) Indonesia saat ini. Di saat film2 bergenre drama sosialita atau pendidikan sedang merangkak naik (menurut saya), film Horror justru semakin terpuruk. Saya sedih, jujur. Karena saya adalah pecinta film horror, tidak hanya thriller atau slasher. Saya rindu menjerit di bioskop, saya rindu deg2an di bioskop sampe takut balik ke kosan sendirian, saya rindu ketika selesai nonton film horror ngerinya masih terasa hingga beberapa minggu. Saya rindu film horror jaman dulu yang selalu membuat saya menutup mata hingga takut tidur sendirian. Dan saya gag pernah mendapatkan itu ketika masuk ke bioskop untuk nonton film2 horror Indonesia sekarang.

Saya ingat ketika SD, kalo ada film2 Suzanna pasti nonton dan setelah itu jadi gag bisa tidur saking takutnya ngebayangin muka Suzanna. Dengan baju putih, mata hitam, rambut panjang dan tebal, juga cerita yang kuat. Yaah, walaupun kalo lagi terbang suka keliatan talinya. Tetep bikin saya deg2an. 

Saya juga sebenarnya terhipnotis untuk nonton Pocong Keliling. Salah satu teman sekaligus senior saya ngajakin nonton film ini. Dia seorang film maker yang selalu saya ikuti kalo dia bilang "Film yang itu bagus, Bong". Dan waktu kita nonton bareng film 3 Dunia, 2 Hati, 1 Cinta, kita ngeliat banner Pocong Keliling masih coming soon. Dan dia bilang, "Bong nonton film ini yuk! Yang nyutradarain VIVA WESTI. Dia keren banget, pasti PoLing juga keren nih". Inilah kenapa saya bilang saya saya terhipnotis..saya percaya dia..secara anak film banget dia..ahaha...Dan film PoLing jadi keangkat gara2 di-direct sama Viva Westi yang katanya berhasil di Film May. Dan memang saya juga lumayan suka film dia yang berjudul "Suster N". Tapi entah kenapa untuk film yang satu ini "NO!".

Dari alamat web 21 cineplex, Viva Westi bilang "Saya hanya ingin belajar dari apa yang saya buat, saya nggak naïf dan saya tidak mau mengkotak-kotakan film, karena saya masih belajar. Yah semoga  Viva Westi bisa belajar dari film Pocong Keliling ini bahwa membuat film Horror-Komedi TIDAK HARUS memasukkan unsur porno.

Kenapa sih untuk membuat komedi sepertinya harus ada unsur-unsur porno? Sampe temen saya yang anak film itu (hahahaha) bilang "Ngapain mesti ke bioskop kalo cuma nonton film porno kayak gitu! Mendingan nonton aja dikosan lebih puas." dan saya cuma bisa ngakak! huahahahahaha...

Miris memang, film komedi gag harus porno kok. Film komedi itu harus jenius, begitu juga film horror. HARUS jenius. Dipikirnya dengan ada adegan buka baju, paha mulus, belahan dada kemana2 bisa bikin ketawa? Hey Bung! Apa sih tujuannya? Seni? Sumpah saya sebagai warga Indonesia dan pecinta horror jadi sedih dan malu. Saya lebih baik nonton film2 horror luar negeri kayak Thailand ato Jepang dari pada nonton film negeri sendiri. Jadi jangan salahkan saya kalo saya gag cinta produk dalam negeri. Film Horror Indonesia yang terakhir saya tonton dan menurut saya lumayan adalah "Keramat". Tapi itu pun berakhir dengan kekecewaan juga. Namun film ini lumayan bisa membuat saya menjerit dan menutup mata ketika nonton di bioskop.

Temen saya bilang "Ayoo bikiin. Berani gag?" ketika  status FB saya "Sangat Merindukan Film Horror Indonesia yang benar2 berkualitas." Ini bukan masalah berani ato gag berani tapi ini masalah eksistensi dan dana. hahahahaha..kalo ada produser mau ngebiayain sih okeoke ajja.hihihihi... Memang gag gampang untuk bikin sebuah film. Banyak hal yang harus dipikirkan bukan cuma mikirin gimana caranya film ini laku dijual. Film yang berhasil dan berkualitas menurut saya adalah film yang meninggalkan kesan dan apresiasi yang baik ketika penonton selesai menyaksikan film itu. Bukan film yang bisa menghasilkan banyak pemasukan karena banyak orang yang menonton. Karena apresiasi orang2 yang menonton itu belum tentu baik.

Teman2, agan2, yang budiman, hehehe, saya bukan kritikus film. Saya hanyalah penikmat film yang akan "TERIAK" bila kepuasan saya dalam menonton film dengan genre yang saya sukai terganggu. Saya minta maaf karena ini jujur dari hati. Karena saya hanya menyampaikan apa yang saya rasakan. Karena saya sudah tidak menemukan film Horror Indonesia yang benar2 horror. Kalian mungkin punya referensi film horror Indonesia yang bagus (untuk dekade sekarang2 ini)? Karena mungkin saja saya melewatkannya.

Read more

Followers