Rumah Dara...thriller indonesia yang 'nanggung'


"Enak kan??!!"

Kata-kata yang diucapkan oleh si Dara sambil mangayunkan gergaji mesin itu masih terngiang di kuping hingga saat ini.

Sob, film ini nyeritain tentang Adjie (Ario Bayu) dan Astrid (Sigi Wimala) , yang pergi bersama 3 temannya ke Bandung. Dan bagi Adjie, perjalanan ini adalah usahanya yang terakhir untuk berpamitan dengan Ladya (Julie Estelle). Soalnya Sob, Adjie ama Ladya ini udah nggak akur lagi dan besok Adjie dan istrinya Astrid yang tengah hamil tua pengen pergi ke Autralia untuk memulai hidup baru di sana.

Tadinya Ladya gag mau ikut nganterin mereka ke Bandara, tapi apa Astrid berhasil bujuk dia untuk ikut. Di tengah perjalanan tiba2 mobil berhenti..ada cewek, Sob, berdiri di depan mobil dan linglung gitu.. Gadis cantik ini mengaku bernama Maya (Imelda Therinne) dan dia habis kerampokan..uu..ketebaklah ya, akhirnya dia ikut numpang dan dianter ke rumah.. dan di rumah itu lah kengerian yang sesungguhnya dimulai..
Maya memiliki seorang ibu yang cantik dan terlihat masih muda bernama Dara (Shareefa Danish) dan saudara laki2nya bernama Adam (Arifin Putra). Sebenernya niih ada satu cowo lagi..tapi saya lupa dia siapa..hehehe...

Sob, sebenernya gw ngerasa 'nanggung' waktu nonton film ini.. soalnya semua adegan sadis nya banyak yang dipotong dan potongannya kerasa nggak halus (buat saya loh..) Mungkin karena saya udah terbiasa nonton film2 bergenre seperti Rumah Dara produksi luar negeri yang kesadisannya bisa beberapa kali lipat dari Rumah Dara.. mungkin pemotongan adegan ini dinilai sangat sadis dan keras untuk ukuran film Indonesia.

Tapi secara keseluruhan saya suka. Karena Rumah Dara berani "menggebrak" perfilman Indonesia yang 'gitu2 aja'..hehhe...

Akting para pemain juga top bgt, bgt, bgt! Tapi dari semua pemain (Shareefa Danish, Imelda Therinne, Arifin Putra, Ruli Lubis, Julie Estelle, Ario Bayu, Sigi Wimala, Mike Lucock, Daniel Mananta, dll) cuma  Arifin Putra yang 'dingin' dan terlihat 'kelaparan' dan Danish yang benar2 "psycho" yang bikin saya 'takut'. Bahkan wajah Danish di scene2 terakhir membuat saya jadi gag berani pulang (kayak 'Tante Kunti'). Ini yang seenernya agak kurang suka. Kenapa Dara harus berpenampilan seperti itu? Dia itu hantu atau manusia berusia ratusan tahun seperti yang digambarkan di film?

Tapi saya seneng banget akhirnya ada film Indonesia yang 'berani' seperti itu..
Bravo untuk semua kru yang terlibat. khususnya Art Crew yang benar2 luar biasa.. buat Mo Brothers sebagai sutradara, produser, dan penulis, pesen saya cuma kembangin lagi kreatifitas kalian dan buat slash horror yang lebih 'gila'..hahahha..saluutt lah buat kalian!

1 komentar:

Anonymous said...

Gw baru abis nonton film ini kmrn krn byk yg bilang bagus dan hasilnya sukses ga bs tidur malamnya, takut buat pejamin mata. Kmu yakin bukan psikopat... (becanda ya.. jgn nyariin saya lohh atuuut...)

Post a Comment

Followers