1

Homecoming, Jangan anggap remeh mantan kekasih anda..


'Jangan anggap remeh mantan kekasih anda' mungkin itu yang ingin disampaikan dalam film kita kali ini. Homecoming (2009) ini saya tonton sekitar hampir 4 bulan yang lalu. Film ini menceritakan seorang laki2 bernama Mike (Matt Long) dan kekasihnya Elizabeth (Jessica Stroup) yang ikut berkunjung ke kampung halaman Matt. Di kota itu Elizabeth berkenalan dengan Shelby (Mischa Barton)--mantan kekasih Matt-- Rupanya Shelby ini masih menganggap Matt sebagai kekasihnya. Dan gag terima kalo Matt punya kekasih baru. Tapi tentu saja gag di liatin rasa gag sukanya itu sama Matt. Dan pada awalnya Shelby menunjukkan sikap bersahabat pada Elizabeth, hingga semuanya berubah ketika Shelby yang sedang stress ngga sengaja nabrak orang yang ternyata Elizabeth. Shelby kemudian merawat Elizabeth dirumahnya. Tapi ternyata itu merupakan awal semua petaka.

Nah, ide cerita seperti ini emang gag aneh lagi. Orang Psycho, cewek psycho, bukan hal aneh lagi. Bahkan ketika Shelby merawat Elizabeth dirumahnya, saya langsung teringat film Misery (1990). Apalagi akses Elizabeth dengan dunia luar benar2 diputus sama Shelby. Shelby marah ketika Elizabeth mencoba kabur, ia memelintir kaki Elizabeth. Sama kayak kejadian Annie Wilkes di Misery yang mematahkan kaki Paul Sheldon. Tapi tetep, adegan di Misery jauuuuuhhhhhh lebih OKE! Dan banyak yang bilang Homecoming ingin mengikuti jejak sukses Misery. Tapi, gagal. Dan Misery pun tetep jadi juaranya. *keprook...

Akting Mischa Barton di film ini buat saya lebih bagus dibandingkan di film Walled In dan Assassination of High School President. Tapi lebih jaim untuk jadi seorang cewek psycho. Ngga tau kenapa deh, saya ngeliatnya Miss Barton ini takut keliatan jelek. Mimik mukanya kurang menjanjikan untuk jadi psycho. Emosinya kurang keluar pas melintir kaki, pas ngebunuh. Yaa gitu deh...

Saya justru suka sama Jessica Stroup..Saya ngeliat Miss Stroup pertama kali di film Prom Night. Auranya di film itu kurang keluar. Mungkin karena dia cepet mati di film itu. Di film Homecoming ini Stroup buat saya oke punya. Dia menghayati perannya.

Adegan yang membuat saya meringis adalah ketika Shelby menggunting atas tumit (apa tuh namanya, gag tau, haha) Elizabeth. Karena emang sepertinya itu satu2nya adegan 'serem' yang ditampilkan (memelintir kaki buat saya gag sukses). Dan scene yang paling menyentuh adalah ketika Matt dan Shelby bercumbu di toilet,padahal Elizabeth sedang survive mencari jalan keluar. Mungkin didukung sama lagu yang sesuai dengan scene itu juga.

Film Homecoming ini sepertinya ingin menjual tampang2 para pemainnya deh. Soalnya semua yang main cakep2 dan cantik2, apalagi yang jadi sepupunya Mike, Bill si Polisi (Michael Landes). Hihihi...Machoo gitu mukanya...xoxo...

Baiklah...buat saya film Homecoming emang nggak bisa menyamai Misery. Ide ceritanya pun biasa dan banyak. Tapi saya suka film ini karena pemain2nya yang bening, dan akting Jessica Stroup yang oke. hehe...dan tentu saja Michael Landes-nya. yaa nilai keseluruhan film ini buat saya 6,5/10. Jadi gag ada salahnya kalo mau ditonton.
Read more
1

dear viewer...

Tenkyu banget udah menyempatkan waktu, anggota tubuh (mata dan tangan), dan perasaannya untuk mampir ke blog saya yang amat ngawur..
Nama saya Fibong. Saya menulis review bukan sebagai orang yang paham dengan film2 thriller dan sodaranya. Justru saya menulis review sebagai orang bodoh yang nggak ngerti apa2 soal film2 ini. Itu semua hanya karena kecintaan saya saja. Jadi harap maklum. hehe..Saya akan bilang bagus dan saya akan bilang jelek sesuai dengan apa yang saya rasakan dan saya nikmati ketika nonton film thriller dan sodara2nya. Jadi hal yang wajar jika kita berbeda pendapat.. Sekali lagi pesan saya ketika kalian membaca review2 di blog saya, jangan pernah menganggap saya sebagai reviewer yang handal. Karena saya hanya penikmat film thriller semata. Terima kasih ^.^v

kalo ada apa2 Contact me at  sayabukanpsikopat@yahoo.com
Read more
4

Giallo, Seperti pembunuhan berantai lainnya, But not too bad


haaalloo...i'm back to the world...bloody world..hahaha (apa sih?)
udah sangat laamaa saya ngga review film2 thriller..jangankan review, 'sarapan' thriller aja sekarang udah jarang... film Giallo (2009) ini thriller terakhir yang saya tonton..kira2 2 bulan yg lalu..sisanya saya nonton serial korea..haha..penghianatan memang..tapi gara2 temen saya, saya jadi ikutan demen nonton korea.. harus cepet2 insyaf...hehehe ;p

Baiklaah...review kali ini tentang film Giallo bahasa italia yang artinya 'kuning'. Tertarik aja nonton film thriller italia itu kayak apa..oke sinopsis sedikit, film ini nyeritain tentang seorang model yang diculik sama pembunuh berantai. kakaknya panik dan minta tolong seorang ditektif untuk segera menemukan adiknya..

Yaaa seperti kebanyakan film berantai lainnya, ada motif dibalik penculik dan pembunuhan, yang semuanya adalah gadis2 cantik. film Giallo ini sangat predictable...tapi ada sedikit kejutan-kejutan di cerita...menurut sebagian orang dari segi cerita film ini emang lemah.. ya iyalah jelas, orang gampang ketebak, udah gitu gag terlalu 'kejam'.

tapi lumayan membuat saya bertahan dengan kejutan2 dari masa lalu si detektif. Yang paling saya suka adalah ketika (spoiler alert) si detektif ketika kecil menyaksikan leher ibunya ditusuk dengan pisau oleh orang gag dikenal.. Awalnya saya pikir masa lalu ditektif gada hubungannya. Tapi justru itu berhubungan juga (spoler alert) ketika ditektif kecil membunuh pembunuh ibunya. Akting para pemain buat saya gag jelek-jelek amat kok..

sayaangnyaaa...saya ngerasa ceritanya cepet berakhir,, apa mungkin karena cuma 2 orang yang di culik? sebenernya diceritain dia udah banyak makan korban, tapi difilmnya cuma nyulik 2 orang, salah satunya si model itu. Mungkin karena langsung gitu jadinya kurang mancing rasa penasaran...Ini film italia, tapi saya ngerasa seperti hollywood.

Ketika saya googling, rata2 orang sangat menunggu film ini keluar, karena ternyata mereka sangat mengagumi Daro Argento, si sutradara. saya gag begitu tahu tentang Argento. Mungkin dia sangat terkenal sebagai sutradara, dan saya kurang gaul untuk tahu tentang dia. hehehe...karena jujur aja, setiap saya nonton film, saya gag terlalu memperhatikan siapa sutradaranya.

Well, film Giallo ini buat saya lumayan menghibur malam saya. hehe...lumayan sebagai 'sarapan' walaupun gag begitu mengenyangkan..tapi gag ada salahnya juga kalo mau coba ditonton.
Read more
5

Frozen, gimanaaa ya...



Haloooooo......seminggu abis lebaran, Mohon Maaf Lahir & Batin dulu deeh... Udah lama bangeeedd gag pernah lagi nulis review-an film2 thriller/horror. Sibuk dan rasa malas memang luar biasa menghambat. Hehehe.. Padahal selama saya gag ngeblog, saya tetep nonton film2. Tapi ya itu, gag ada waktu buat nulis. Sekalinya ada waktu, saya males...hehe... Hampura nyaa...(kata orang sunda sih gitu)

Sekarang saya kembali dengan FROZEN (2010). Film besutan Adam Green ini menceritakan tentang tiga orang anak muda yang memaksa naik chairlift malam-malam di sebuah pegunungan bersalju saat mereka sedang berlibur untuk main ski. Ketika hampir mencapai puncak, chairlift yang mereka tumpangi, dan kebetulan hanya mereka penumpangnya, berhenti. Mereka tidak terlalu nampak cemas. Namun kecemasan mereka semakin menjadi ketika lampu-lampu mulai dipadamkan. Itu artinya, tidak ada yang tahu bahwa mereka masih di atas. Apalagi tempat wisata itu akan tutup hingga lima hari kedepan. Brarti mereka akan terjebak selama lima hari. Cuaca yang dingin pasti akan membuat mereka mati beku. Ditambah lagi sekerumunan serigala yang siap memakan mereka bila coba2 turun melompat.


Yak guys! itu selintas sinopsisnya. Sekarang saya mau ngebahas. Apa tanggapan kalian yang sudah nonton mengenai film ini? Detik2 pertama mulai, saya udah ngerasa bosen karena gada backsound. Saya sih mikirnya mungkin karena saya beli bajakan jadi backsound-nya gada..hehehe.... Ternyata rasa "ngantuk" saya berlanjut. diawal-awal film, buat saya dialognya membosankan. Akting-aktingnya juga. Udah mana cuma bertiga, akting-aktingnya biasa ajja, makin aja saya ngantuk. Akhirnya saya tinggalin film ini, terus saya ngasih makan Maman-Mumun, kelinci yang baru saya beli kemarinnya. Mendingan main sama Maman-Mumun. Hehehe....

Tapi ketika chairlift nya berenti dan suasana disekitar mereka mulai gelap, saya mulai menaruh perhatian saya buat film ini. Apalagi ketika salah satu dari mereka nekat untuk melompat turun. Ketika sampai dibawah, malah kakinya patah, dan tulangnya menonjol keluar. Lucu, pikir saya. hahaha...gag tau kenapa lucu aja ngeliatnya. Tapi saya tetap menaruh perhatian saya pada film ini, apalag segerombolan serigala mulai mengepung dan akhirnya mengoyak-ngoyak tubuhnya.

Akhirnya tinggal berdua deh di atas chairlift. Dialog-dialog yang sangat membosankan mulai lagi. Seharusnya, penulis film ini harus bisa lebih jenius menciptakan dialog2. Apalagi, lokasi syutingnya hanya di chairlift. Otomatis sangat membosankan ngeliatnya kalo gag didukung sama dialog2 yang OK. Akhirnya saya main lagi aja sama Maman-Mumun.Saya kembali lagi ke film ketika saya merasa sudah mencapai adegan yang lumayan menegangkan. Tapi jujur, buat saya film ini minim dengan menegangkan. Berlalu begitu ajja. Huhft... Dan yang lebih menyedihkan, berakhir begitu saja.. :'(

FYI, salah satu pemain film ini ternyata Kevin Zegers, si pemain Air Bud yang saya suka, tapi dulu, waktu masih imut-imut hehe. Dan butuh waktu lama untuk menyadari kalo itu kevin, sampai saya tahu ketika googling tentang film ini. hehehe... Agak aneh juga mengetahui Kevin "mati" dengan cepat. Dan sedih karena buat saya aktingya gag terlalu memukau..huhuhu....

Intinya saya lumayan kecewa dengan film ini. Seharusnya ketegangan bisa lebih banyak dihadirkan. Apalagi ide terjebak di chairlift ditengah malam yang dingin dan turun hujan salju yang lebat cukup membuat saya tertarik untuk menonton film ini. Tapi mungkin film ini cocok buat kamu yang gag suka banyak ketegangan dan adegan yang bikin perut mual. hehehe...        
Read more
12

Film2 Thriller pilihan kalian, Share Disini Yuk..

Halooo teman2... Kayaknya kali ini saya belum bisa ngasih review tentang film ...soalnya saya ngerasa masih kurang banyak resensi tentang film horror, thriller psychology, slasher, atau bertema seperti ini lainnya. Makanya saya pengen tahu pendapat kalian tentang film2 thriller atau horror atau sebangsanya yang menurut kalian oke banget...

 Terserah untuk tahunnya, genre-nya (tapi tetep tema menyeramkan..hehe), artisnya, yang penting kualitas film ini oke. Boleh dari segi cerita, atau tekhnik sinematografinya. Tolong kasih tau berikut alasannya kenapa kalian pilih film itu sebagai film thriller/horror/slasher paling oke dan paling berkesan buat kalian.. Kita lebih sharing ajja, sekalian silaturahmi..hahaha....Kan gag bisa tatap muka, jadi disini aja..:)
Makasih yaa...

Salam Sayabukanpsikopat!
Read more
12

Film Horror Indonesia Membuat Saya Ingin Menangis!

Begitu sampai kamar kosan, saya langsung nyalain laptop dan Sign in ke blogger.com untuk mengadu tentang apa yang telah saya tonton di bioskop bersama 2 teman saya. Kami nonton "Pocong Keliling". Entah untuk keberapa kalinya saya bilang 'syit'. Ahahahahaha.....

Gag tau deh, kenapa sama perfilman (horror) Indonesia saat ini. Di saat film2 bergenre drama sosialita atau pendidikan sedang merangkak naik (menurut saya), film Horror justru semakin terpuruk. Saya sedih, jujur. Karena saya adalah pecinta film horror, tidak hanya thriller atau slasher. Saya rindu menjerit di bioskop, saya rindu deg2an di bioskop sampe takut balik ke kosan sendirian, saya rindu ketika selesai nonton film horror ngerinya masih terasa hingga beberapa minggu. Saya rindu film horror jaman dulu yang selalu membuat saya menutup mata hingga takut tidur sendirian. Dan saya gag pernah mendapatkan itu ketika masuk ke bioskop untuk nonton film2 horror Indonesia sekarang.

Saya ingat ketika SD, kalo ada film2 Suzanna pasti nonton dan setelah itu jadi gag bisa tidur saking takutnya ngebayangin muka Suzanna. Dengan baju putih, mata hitam, rambut panjang dan tebal, juga cerita yang kuat. Yaah, walaupun kalo lagi terbang suka keliatan talinya. Tetep bikin saya deg2an. 

Saya juga sebenarnya terhipnotis untuk nonton Pocong Keliling. Salah satu teman sekaligus senior saya ngajakin nonton film ini. Dia seorang film maker yang selalu saya ikuti kalo dia bilang "Film yang itu bagus, Bong". Dan waktu kita nonton bareng film 3 Dunia, 2 Hati, 1 Cinta, kita ngeliat banner Pocong Keliling masih coming soon. Dan dia bilang, "Bong nonton film ini yuk! Yang nyutradarain VIVA WESTI. Dia keren banget, pasti PoLing juga keren nih". Inilah kenapa saya bilang saya saya terhipnotis..saya percaya dia..secara anak film banget dia..ahaha...Dan film PoLing jadi keangkat gara2 di-direct sama Viva Westi yang katanya berhasil di Film May. Dan memang saya juga lumayan suka film dia yang berjudul "Suster N". Tapi entah kenapa untuk film yang satu ini "NO!".

Dari alamat web 21 cineplex, Viva Westi bilang "Saya hanya ingin belajar dari apa yang saya buat, saya nggak naïf dan saya tidak mau mengkotak-kotakan film, karena saya masih belajar. Yah semoga  Viva Westi bisa belajar dari film Pocong Keliling ini bahwa membuat film Horror-Komedi TIDAK HARUS memasukkan unsur porno.

Kenapa sih untuk membuat komedi sepertinya harus ada unsur-unsur porno? Sampe temen saya yang anak film itu (hahahaha) bilang "Ngapain mesti ke bioskop kalo cuma nonton film porno kayak gitu! Mendingan nonton aja dikosan lebih puas." dan saya cuma bisa ngakak! huahahahahaha...

Miris memang, film komedi gag harus porno kok. Film komedi itu harus jenius, begitu juga film horror. HARUS jenius. Dipikirnya dengan ada adegan buka baju, paha mulus, belahan dada kemana2 bisa bikin ketawa? Hey Bung! Apa sih tujuannya? Seni? Sumpah saya sebagai warga Indonesia dan pecinta horror jadi sedih dan malu. Saya lebih baik nonton film2 horror luar negeri kayak Thailand ato Jepang dari pada nonton film negeri sendiri. Jadi jangan salahkan saya kalo saya gag cinta produk dalam negeri. Film Horror Indonesia yang terakhir saya tonton dan menurut saya lumayan adalah "Keramat". Tapi itu pun berakhir dengan kekecewaan juga. Namun film ini lumayan bisa membuat saya menjerit dan menutup mata ketika nonton di bioskop.

Temen saya bilang "Ayoo bikiin. Berani gag?" ketika  status FB saya "Sangat Merindukan Film Horror Indonesia yang benar2 berkualitas." Ini bukan masalah berani ato gag berani tapi ini masalah eksistensi dan dana. hahahahaha..kalo ada produser mau ngebiayain sih okeoke ajja.hihihihi... Memang gag gampang untuk bikin sebuah film. Banyak hal yang harus dipikirkan bukan cuma mikirin gimana caranya film ini laku dijual. Film yang berhasil dan berkualitas menurut saya adalah film yang meninggalkan kesan dan apresiasi yang baik ketika penonton selesai menyaksikan film itu. Bukan film yang bisa menghasilkan banyak pemasukan karena banyak orang yang menonton. Karena apresiasi orang2 yang menonton itu belum tentu baik.

Teman2, agan2, yang budiman, hehehe, saya bukan kritikus film. Saya hanyalah penikmat film yang akan "TERIAK" bila kepuasan saya dalam menonton film dengan genre yang saya sukai terganggu. Saya minta maaf karena ini jujur dari hati. Karena saya hanya menyampaikan apa yang saya rasakan. Karena saya sudah tidak menemukan film Horror Indonesia yang benar2 horror. Kalian mungkin punya referensi film horror Indonesia yang bagus (untuk dekade sekarang2 ini)? Karena mungkin saja saya melewatkannya.

Read more
4

Prom Night, Ngerinya kalo dicintai psikopat!


Sebelum saya memulai, saya mau negasin kalo saya disini bukan sebagai reviewer handal. Saya hanya lah seorang gadis yang menikmati jalannya cerita sebuah film, yang menurut saya bagus maka akan saya bilang bagus, kalo menurut saya jelek, maka akan saya bilang jelek. Nggak terpengaruh apakah orang lain bilang bagus atau pun jelek, dan nggak peduli apakah orang berbeda pendapat dengan saya. Karena apa yang saya lihat, itulah yang saya rasakan. Karena penglihatan orang terhadap sebuah film itu berbeda2. Jiaaahhh...saya sok2an gini..hahahaha Tapi bener lohh...

Oke Sob! Kali ini film nya berjudul "Prom Night". Film ini diproduksi 2 tahun lalu, tahun 2008. Sepertinya saya gag GAOL karena baru nonton film ini sekarang. ahahahaha..it's ok lahh..... Saya ceritain dikit ya tentang garis besar film ini. Prom Night ini menceritakan seorang gadis bernama Donna Keppel yang diperankan oleh Brittany Snow (pernah maen di John Tucker Must Die dan Hairspray). Hidup Donna seakan gag akan pernah bisa tenang sebelum Richard Fenton (Johnathon Scliaech) mati. Kenapa? Soalnya Mr. Fenton adalah guru sekolah Donna yang sangat terobsesi sama dia. Bisa dibilang Mulan Jameelah (cinta mati) banget sama Donna. Sampe2 Mr. Fenton ini ngebunuhin orang2 yang ada di kehidupan Donna, seolah2 gag ada yang boleh milikin Donna selain dia. Iuuuhh,ok ok. Mr. Fenton bahkan bilang "She has no family. All she has is me." Sakit Jiwa! Sebegitu terobsesinya kah sampe2 harus bunuh semua orang yang berhubungan ama Donna?

Mr. Fenton ini pernah sih dipenjara, tapi 3 tahun kemudian kabur. Dan puncaknya adalah prom night sekolah Donna, dimana Donna dan teman2nya merayakan kelulusan gitu dehh..Pokoknya orang2 yg deket sama dia dijamin mati. Yaa walopun gag semua. spoiler!hahhaha....

Ok! Udah tau gambaran ceritanya kan??
Sensasi yang pertama gw dapet sepanjang film ini adalah merinding! Tapi jangan menafsirkan lain! Saya merinding karena ngebayangin gimana rasanya diikutin sama psikopat yang tergila2 sama saya..wuahahahaha...pasti hidup saya dihantui rasa takut. Tapi karena saya bukan psikopat, gag masalah dong kalo saya ngikutin kamu-kamu...wwuuuahahaahhaha....*becanda* Sumpah saya takut banget ngebayanginnya, dan jangan sampe itu terjadi sama saya.. Gila ajja, saya gag bisa hidup tenang ada psikopat di sekitar saya. Makan gag tenang, tidur gag tenang, mandi gag tenang, shopping gag tenang, pacaran gag tenang (yang ini ngawur!)hahaha...

Setelah nonton film ini, saya jadi bisa nebak tempat2 dan benda favorit si sutradara atopun si penulis skenario film ini. Yaitu kolong (kolong tempat tidur, kolong meja), lemari baju dengan tempat buat gantungin hanger baju, dan cermin. Kalian bakalan nemuin ini banyaaaaakkk banget di film ini. Pliss laah, gag ada tempat lain apaa untuk sembunyi? Untuk cermin, seperti film2 horror jadul, setiap nutup pintu cermin, pasti tiba2 dibelakangnya suka ada hantu, monster, atau pembunuh. Dan di film ini, kamu juga bakal nemuin itu dan itu dari awal, sehingga kita bisa nebak "pasti di belakangnya tar muncul nih" setiap dia buka pintu cermin dan mau ditutup lagi. Oh ya satu lagi..kamar mandi..









Jujur saya mupeng ngeliat acara prom night kayak di film ini. Seruu gitu kayaknya. Ngingetin masa SMA saya yang "kelam" alias gitu2 aja (hayoo pada mikir apa?) *mengerutkan dahi* hahaha....tapi saya cinta kalianlah temen2 SMA saya..hehhe

Sob, dibeberapa scene saya suka  sama D.O.P-nya (Director of Photography). kerenn..lumayan lah jadi penghiburr....dan saya juga suka film ini berakhir happy ending. Siap2 spoiler! Soalnya Mr. Fenton mati...yeyeyeeee...dan NGGAK tiba2 gerak jarinya, atau ngedip matanya, atau ngambil pisau dan nusuk si Detektif.

Sebenernya saya kasian sama film ini,, soalnya banyak yang ngasih pendapat negative soal film ini..yaa, saya sebenernya juga berada di deretan mereka yang negative. Tapi saya mencoba *dengan sangat keras* untuk mencari kelebihan film ini. Hanya ini sepertinya D.O.P yang lumayan di beberapa scene dan suasana prom night yang bikin mupeng. Oh ya juga film ini berhasil membuat saya membayangkan kalo diikutin psikopat rasanya gimana..hehehehehehe *tetep

Buat kamu pecinta darah, adegan sadis, dijamin gag akan nemuin ini disini. hahaha....Buat kamu yang suka pembunuhan tapi takut liat darah, bacok2an, TONTON film ini!hhee....;p
Read more
2

The Box, lebih baik dibuat dalam durasi waktu 30 menit saja!


Maaf sebelumnya saya jarang posting akhir2 ini. Biasa ngelesnya "sibuk". ahaha...Ini juga colong2 waktu soalnya udah gatel pengen mosting.

Ok, kali ini filmnya berjudul The Box. Film ini udah saya tonton sekitar 2 minggu yang lalu (baru mosting sekarang tapi. hehe). Ada yang belom nonton??Atau jangan2 saya adalah orang terakhir yg baru nonton film ini? hehehe...

Film ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang bisa dibilang harmonis. Yaitu Norma (Cameron Diaz) dan Arthur Lewis (James Marsden) serta anak laki-laki mereka (umurnya saya lupa, namanya juga,kalo gag salah sih sekitar 12 ato 13 tahunan lah). Mereka hidup dengan penghasilan yang pas2an dan menurut mereka ini sulit. Namun di suatu pagi, ada orang yang mengetuk pintu rumah mereka. Namun ketika dibuka hanya ada sebuah kotak kayu yang tergeletak di depan pintu. Kotak ini memiliki sebuah tombol di atasnya yang dilindungi penutup (dari kaca kayaknya) yang harus dibuka dulu bila ingin menekan tombol itu. Ternyata ada sebuah kertas yang ditinggalkan bertuliskan nama Arlington Steward.

Besoknya Arlington Steward (Frank Langella) datang ke rumah mereka disambut oleh Norma yang sangat kaget melihat wajah Mr. Steward yg hanya "separo" ini. Dia datang untuk memberitahu mengenai kegunaan kotak itu. Mr. Steward memberitahu bahwa hanya dengan menekan tombol di kotak itu maka Norma dan keluarganya akan mendapatkan uang sebesar US$1 juta dalam sekejap. Namun konsekuensinya adalah jika tombol itu ditekan, maka ada salah satu orang yang mati di suatu tempat yang mereka tidak kenali. Norma dan Arthur dilema berat cooy! Mau nekan tombol itu terus jadi kaya tapi nyebabin orang lain mati atau gag nekan tombol itu tapi uang 1 juta dolar itu melayang. 

Fiuuuhhh....otak saya lelah banget nonton film ini (lebay dikit ah!). Atau emang kapasitas otak saya yang nggak mengijinkan saya untuk nonton film ini. Eitttt! Bukan berarti karena saya lelah nonton film ini, terus menyimpulkan kalo film ini memiliki cerita yang nggak mudah ditebak atau keren banget. No! saya emang suka banget sama film yang membuat saya berpikir keras. Tapi itu nggak ada di film ini, bukan berpikir keras yang seperti ini yang saya mau. Di awal film sampe nyaris ke pertengahannya saya tertarik untuk terus nonton menyelesaikan film ini. Dan tertarik untuk melihat akting Cameron Diaz di film thriller (soalnya saya gag pernah liat dia akting film thriller). Tapi lama kelamaan saya jenuh. Bener2 membingungkan sekali! Sampe2 saya nggak berani memforward film ini karena takut ada inti cerita yang terlewat. Tapi sampe film ini berakhir, Oh God!!, saya sama sekali belum mengerti maksud dan tujuan Arlington Steward memberikan kotak itu apa. hahahahahaa...parah banget kan saya.. Emang sih tagline film ini "You are the experiment" of what????? Tapi satu hal yg bisa saya tangkep dari film ini yaitu "wouo..uang..wouoo..lagi-lagi uang" by Nicky Astria. Emang sih sampe sekarang uang selalu bisa bikin kita jadi dilema kalo salah satu pilihannya adalah uang.

Sumpah ya, jalan cerita film ini bertele2. Masalahnya durasinya 116 menit. Mungkin sebenarnya film ini lebih bagus kalu hanya dibuat dalam durasi 30 menit saja. Atau mungkin 10 menit juga cukup. hehehe.... Tapi ini sebenarnya salah Richard Kelly sebagai sutradara dan penulis skenarionya yang gag bisa membuat ide singkat cerita yang berasal dari salah satu episode Twilight Zone berjudul Button, Button ini menjadi menarik dalam durasi 116 menit. Banyak juga adegan2 gag masuk akal menurut saya. Salah satunya adalah ketika anak buah Arlington menggendong anak Norma menggunakan tangga yang bergerak masuk ke dalam kolam renang (?????). Banyak deh pertanyaan dalam otak saya mengenai film ini. Tapi udah keburu males buang2 tenaga cuma buat mikirin film ini, lagian kasian juga otak saya dibuat lelah cuma untuk nyari jawaban2nya. Hehehe... 

Satu lagi, buat saya Cameron Diaz lebih baik main film drama-romantis-komedi ato kayak Charlie's Angel aja dehh daripada film2 bergenre thriller. Kurang oye aktingnya, biasa aja, gag wah. Ohya, film ini menceritakan tentang tahun 1976, tapi entah mengapa buat saya Cameron Diaz masih terlihat "modern" gag 70-an. hehehe..

Dari keseluruhan film, saya suka banget ilustrasi musiknya. Ini nilai plus untuk film ini buat saya.

Oh ya, buat kalian yang udah nonton film ini, dan mengerti mengenai maksud dan tujuan si Arlington Steward, tolong segera beritahu saya ya, soalnya saya gag ngerti nih. hehehe...biasanya kalo saya gag ngerti pasti nonton lagi filmnya sampe ngerti. Tapi untuk film ini, gag napsuu! :p
Read more
14

The Fourth Kind, kenyataan dibalik "Kisah Nyata" dan Ketololan Saya

Sebenernya saya nonton film ini udah lama..sekitar bulan desember 2009 (kalo gg salah). Dan saya adalah orang yang paling terlambat untuk menyatakan bahwa film ini asli hoax! wkwkwwkwk...gag papa lah ya telat daripada nggak sama sekali. Maklum saya kan baru banget di blog. Film ini udah keluar kapan tau, tapi saya baru ngereview sekarang secara blog saya aja baru "didirikan" bulan Mei 2010.hehhe..


Agak malu sebenernya untuk memposting tulisan tentang The Fourth Kind..Soalnya udah banyak juga yang ngebahas tentang film ini. Tapi untuk diblog saya belum pernah dibahas kan??hehe...


Bridging dulu,, saya lagi suka jalan2 ke blog misteri Enigma. Secara saya pecinta kasus2 misteri yang berhubungan dengan pembunuhan tak terungkap, atau peristiwa2 aneh yang ada. Dan blog Enigma ngebahas tentang ini. Sekitar jam 3an pagi, tanggal 6 Juni 2010 (hahaha, kayak lagi curcol. Tapi emang curcol sih) secara tak sengaja saya menemukan artikel yang ngebahas tentang film Fourth Kind ini beserta analisis2 dari yang empunya blog. Saya tertarik banget berhubung tadinya saya adalah (dengan malu mengakui) penyuka film The Fourth Kind. Hahahaha...


Setelah saya membaca bahasan mengenai film ini di Enigma, saya merasa jadi orang yang TOLOL luar biasa.




Oke, saya review dikit.. Film ini bercerita tentang pengalaman seorang psikiater wanita bernama Dr. Abigail Tyler. Dia berjuang untuk keluarganya dan orang-orang di desa kecil Nome, di Alaska, yang kabarnya diculik oleh alien. Film ini seperti film semi-dokumenter. Dr. Abigail Tyler sendiri diperankan oleh Milla Jovovich.. Arti dari The Fourth Kind sendiri adalah fase atau tahap dimana alien mulai menculik manusia.


Awalnya saya gag percaya dengan film ini, tapi melihat adanya rekaman video asli dari Dr. Abigail dan ia juga di wawancara, saya seperti 'terhipnotis' untuk percaya juga dengan film ini. Sumpah, saya merinding melihat rekaman video yang "asli" itu. Seolah2 nyata hingga dengan tololnya saya percaya. Untuk "kasus penculikan" aliennya sih saya nggak percaya sama sekali..tapi melihat video itu saya jadi berpikir "emang alien beneran ada?"
Sampe saat ini saya masih mengasihani diri saya sendiri. hahahaha....Gileee kemane aje lo Bong????


Emang di Nome, Alaska, banyak kasus hilangnya orang atau kematian secara misterius, Tapi bukan berarti karena alien kan? Dan si om Botak Osunsanmi sang sutradara terlalu serius untuk mengambil keputusan bahwa mereka hilang karena diculik alien.. Oh pliiiiissss.....


Banyak orang bertanya2 mengenai video tersebut asli ato gag.. Dan dari blog Enigma (alamat ada di akhir artikel ini) dijelaskan juga bahwa video itu Hoax!!! Ohhh,, poor me...gw semakin mengasihani diri saya sendiri. Betapa tololnya saya baru menyadari itu sekarang. Tapi untungnya sadar.. Coba kalo saya gag sadar2??
Video itu memperlihatkan Dr. Abigail Tyler yang asli sedang praktek dan menanyakan pada pasiennya mengenai masalah sulit tidur. Dan dari semua pasiennya mengaku melihat burung hantu..Udah gitu di awal dan akhir film ada wawancara antara Dr. Tyler dan si Om Botak Osunsanmi (menambah keyakinan saya bahwa itu adalah asli).
Kenapa ya aliennya harus di "wakili" oleh burung hantu? Apa karena burung hantu dan alien2 yang suka ada di film2 science fiction kayak burung hantu terutama matanya? ato film2 itu yang terinspirasi dari burung hantu?hmmm.....






Om Botak mengakui bahwa ia mendengar kisah tentang Dr. Abigail Tyler dari temannya. Katanya Dr. Tyler menangani kasus pasiennya yang mengaku melihat makhluk lain selain manusia. Dan kisah yang katanya nyata ini tejadi di musim gugur tahun 2000. Tapi nggak ada seorang pun yang mengenal Dr. Abigail Tyler sebagai psikolog, Bahkan badan pemberi lisensi psikolog negara bagian dan presiden Asosiasi Psikolog Negara Bagian.


Dan saya akhirnya tahu bahwa Dr. Abigail Tyler itu juga ternyata seorang yang cuma ada di fantasi Si Om Botak yg juga sebagai penulis. Dr. Tyler itu diperankan oleh Charlotte Milchard, seorang aktris dari Inggris. huahahahaha...nambah lagi saya kasian sama diri saya atas ketololan ini.




Tapi saya perlu ngacungin jempol buat si Om Botak.. Idenya cerdas. Membuat film mencampurkan antara dokumenter dan cerita..Dan alangkah lebih cerdas lagi kalo berdasarkan kisah nyata yang "sesungguhnya" dan bukan tentang alien yang selama ini nggak bisa dibuktikan keberadaannya. Saya yakin bukan cuma saya yang tertipu.. Bahkan setiap orang dari belahan dunia manapun menanyakan kevalid-an film ini (Tapi mungkin saya satu2nya orang yang baru nyadar atas ketololan ini). Dan saya juga acungin jempol buat Charlotte Milchard yang berperan sangat luar biasa. Make-up artisnya juga ok karena membuat muka Charlotte tampak sangat depresi sekali solah ia adalah orang yang benar2 mengalami peristiwa "dahsyat" diluar nalar. Sebenernya saya agak kasian sama Milla Jovovich kenapa mau maen film Hoax kayak gini (soalnya saya beli The Fourth Kind karena tau yang maen dia).




Dan untungnya ketololan saya selesai sampai disini. Huahahaa...Tengkyuh banget lah buat Om Enigma udah menyadarkan saya dari "hipnotis" si Om Botak.




http://xfile-enigma.blogspot.com/2010/02/q-apakah-film-fourth-kind-berdasarkan.html

Read more
7

Heyy! Saya ini perempuan!! (jeritan hati)

Sebelumnya saya mau minta maaf karena curcol (curhat colongan) disini...hehehehe...

Banyak temen yang udah mampir ke kosan saya cuma mau minjem dvd..emang koleksi film dvd saya (rata2 thriller/horror)...di kampus saya dikenal sebagai orang yang tergila-gila dengan film2 seperti ini, dan semua temen2 saya di Cinematography Club Fikom Unpad tau saya pecinta film thriller dan horror..saya pun dibilang gila...hahahahaha...bahkan ketika Cinematography Club mau bikin film panjang ketuanya bilang "Maaf bong, film yang mau kita bikin bukan thriller." dan satu forum pun tertawa..Padahal saya baru ngacungin tangan buat nanya tentang persiapannya...haiiyyaaahh....

Baru2 ini temen saya bilang "Bong, lo cewek apa bukan sih??Hobi lo kok nonton film kayak gitu? Si Ilham aja nonton film kayak gini sambil nutup mata.."

heeeeyyy, so what gitu looh?! Emang kenapa sih kalo saya hobi nonton thriller?? Oke, Ilham adalah temen saya, padahal dia cowok banget,ya mungkin kita emang beda..Gag semua cowok suka nonton thriller..dan saya, walaupun saya perempuan, gag masalah kan kalo hobi saya nonton thriller??? Orang saya juga gag pernah masalahin kalo ada cowok yang takut nonton horror (hantu) ato thriller..

Tapi jujur, saya masih ada sisi perempuannya kalo nonton thriller/slasher/horror..saya cuma nyari sensasi ketegangan dan alur cerita yang baik. Itu aja. Bahkan kalo ada adegan2 sadis berlimpahan darah saya masih bisa meringis kok..saya masih nutup mata kok..saya masih bisa ngilu ngeliat kaki dipotong, kepala dipenggal, ato mata ditusuk kok...Ini ngebuktiin kalo saya punya sisi perempuan dan sisi perempuan itu gag hilang sama sekali cuma gara-gara saya suka film seperti ini..

Saya gag suka film Hostel, Grotesque, Saw, ato film2 yang sadis nya luar biasa..ini ngebuktiin saya masih punya sisi perempuan. Emang saya nggak suka film drama-romantis, ato film2 tentang percintaan yang bikin air mata meleleh..terlalu melankolis buat saya. Tapi apa hanya karena saya gag suka drama, terus saya bisa dibilang gag punya sisi perempuan? Halooooo....

Saya emang pecinta film2 tentang pembunuhan, darah, ato psikopat. Tapi tolong catat saya bukan psikopat dan saya adalah (masih) perempuan!!!!!!!!
Read more
9

After Dark Horrorfest 4: Dread , bingung mau menjerit apa ketawa?

Akhirnya ngepost juga..minggu2 ini bakal agak lelet ngepost..dan saya ngereview pasti setelah (paginya) bimbingan ama dosen..hehehe...kalo orang biasanya refreshing itu dengan hang out bareng temen, bergahol gitu loch!, wisata kemana gitu, atau minimal nonton film2 komedi dan drama romantis. Kalo saya cukup menonton thriller/horror aja udah cukup membuat otak segaaarrr..haha (tapi inget, saya bukan psikopat.hehe)

Nah, film yang saya tonton dan akhirnya saya review disini adalah salah satu film dari 8 film yang diadain sama After Dark Horrorfest ke-4. sekilas aja tentang After Dark Horrorfest (pasti kalian langsung bilang "udah tau kaleee" hehe..biarin ah, dikit doank). After DArk Horrorfest adalah festival film2 horor yang diadain setahun sekali. Menampilkan 8 film-film horror independent dan biasanya suka ada bonus film..film-film ini didistribusikan oleh After Dark Film di Amerika Serikat. Dan gelaran After Dark Horrorfest 4 ini diadain dari tanggal 29 Januari - 4 Februari 2010. Dan saya sepertinya telat baru nonton dan review skarang..hahaha..bae weehhh...

Oke kita mulai...gw baru aja beli dvd dan menemukan Dread di bagian horror.Melihat covernya sih menarik. nah malemnya temen saya --Muhammad Ali Zaenal, saya sebutin lengkap banget..wahahaha-- maen ke kosan dan "merampok" dengan izin koleksi dvd saya. Dan dia bilang film Dread JELEK!! What?? Saya kalo dikasih tahu tentang film yang jelek, pasti langsung tertarik buat nonton. Ada alesannya loh.. Pertama, mungkin kata orang jelek kata saya bagus. Kedua, saya pengen nyela-nyela kejelekan film ini sambil tertawa miris...

Oke kita mulai *daritadii belum mulai2 ternyata??????!!* hehehe
Dread sendiri menceritakan tentang tiga orang sahabat yaitu Stephen, Quaid, dan Cheryl. Mereka membuat film dokumenter untuk tugas sekolah Stephen mengenai ketakutan terdalam dari manusia. Mereka memanggil teman2 yang lain dan para sukarelawan untuk diinterview mengenai ketakutan mereka. Awalnya lancar, tapi lama-kelaman Quaid sepertinya menikmati melihat ketakutan orang lain. Quaid yang punya masa lalu kelam (orangtuanya dibunuh dengan kampak oleh orang gag dikenal di depan matanya) mencoba untuk keluar dari trauma itu dengan cara melihat dan membuat orang lain makin trauma dengan ketakutannya.

S***!! cacat nih film! itu yang saya simpulin dipertengahan film..tapi saya coba lanjut dengan memforward filmnya..UUgggghhhhhh.........Come on!!!!

Film ini berjalan sangat lambat (buat saya)..bikin bete...ada yang bilang ini jenis psycholigical-thriller..saya gag ngerasa psikis saya diguncang dengan ceritanya. Tadinya saya berharap walaupun adegan bacok2an nya kurang oke tapi ceritanya mantebhhh...yahh, terpaksa saya gigit jari untuk kesekian kalinya (ini sumpah agak lebay..hahaha) Banyak yang gag bisa ngejawab pertanyaan-pertanyaan di otak saya terhadap film ini..entah otak saya yang terlalu lemah untuk nonton film ini atau emang sayanya yang agak2 dung2 (S***! sama aja man!)

Pertanyaan pertama, Siapa pembunuh berkapak di masa kecil Quaid?
Pertanyaan kedua, Apa motif dan latar belakang pembunuh berkapak itu ngebantai ortu Quaid?
Pertanyaan ketiga, Gimana cara Quaid lolos padahal jelas2 di scene itu pembunuh langsung mengayunkan kapak ke arah Quaid kecil dan teepp..hitaam..(pertanyaan ini sebenernya udah dijawab sama Quaid "Saya juga tidak tahu bagaimana saya bisa lolos.") ohh plisss...mungkin penulisnya si Om DiBlais  juga bingung..
Pertanyaan keempat, ohh Godd, segini doang ni ending nya???? Bayangin aja Quaid ngasih mayat "seseorang" (maybe it's spoiler) tebak aja, gampang banget kok haha, ke Cheryl sambil bilang "Kamu pasti lapar setelah melalui semua itu". Soalnya Cheryl dikurung di sebuah ruangan tanpa makanan..yang ada daging yang udah busuk (sumber ketakutan cheryl). Dan mayat itu bisa jadi persediaan makanan untuk cheryl..dan setelah itu *The End*......kalo ada om Anthony DiBlais disebelah saya, mungkin saya akan mukul2 lengannya sambil nangis dan bilang "jahat,jahat,jahat"...hehehe

Salah satu adegan yang membuat saya tertawa adalah ketika pembunuh berkapak itu membacok muka ibunya Quaid...huahahaha..it's so funny! spertinya om DiBlasi sebagai sutradara kurang membuat adegan ini jadi seram..(ato saya yang salah karena menonton film ini sambil ngebayangin Sule??)

Ada satu hal yang membuat saya bertahan untuk menonton film Dread ini..yes he is Stephen! Oh my dear, you are so cute!!! cuma dia nih yang bikin saya bertahan. Seolah2 wajahnya yang cute itu bilang "sabar ya Fibong sayang..Kamu harus ngeliat aku sampai akhir film ini"... Dan seperti terhipnotis, yayayaya...saya akan nonton film ini sampai habis, my dear...Oh ya, si pemeran Quaid cocok jadi orang psycho..tapi masih level 3 lah ya..
hahaha...saya suka ngeliat Stephen yang diperanin sama Jackson Rathbone..Haaahh melted dah gw...jadi maaf kalo foto2 dia banyak (cuma dua kok..yaya)

okeee...sekian mungkin untuk film Dread...kalo kamu penasaran sama film ini, pengen ngebuktiin kalo review saya ternyata berbeda dengan pendapat kamu atau kamu ingin tertawa miris sama seperti saya  silahkan tonton...tapi pliiiisss,,jangan suruh saya nonton film ini 2 kali, apalagi 3 kali....cukup,cukup,cukup.....
Read more
19

Film The Crazies, Orang Gila atau Zombie??


Seperti biasa,abis nonton langsung posting, takut lupa.. tapi sebelumnya maaf mau sedikit curhat dulu.. :p Fiuuhh..hari ini (emm..kemaren ding,soalnya gw bikin postingan blog ini dini hari..:p) saya bimbingan Bab 1 Tugas Akhir sama dosen pembimbing saya. Saya agak kesel soalnya cuma disuruh naro Bab 1 terus revisinya minggu depan..haiyaa...lamaaa..saya pen cepet2 lulus..masalahnya temen saya (dospem nya beda sih) langsung direvisi hari itu juga..huhhfft... Untuk merefresh otak yang mumet, saya nonton dvd yang sebenernya udah saya beli dari kapan tau dan baru sempet ditonton...hehe..

Nah film pertama yang saya tonton Womb Ghosts (film Cina kayaknya), tapi nggak sampe lima belas menit pertama, saya "ngantuk". waah,,bikin bosen nih kayaknya..next time deh coba saya tonton lagi (kalo mood). hahha.. Kaset dvd Womb Ghosts saya keluarin, saya ganti sama film The Crazies (belinya barengan ama Womb Ghosts). Temen saya bilang katanya The Crazies ok banget..penasaran dwonks..

Sedikit review deh... Jadi The Crazies ini menceritakan tentang sebuah kota kecil di pensylvania yang bernama Evans City. Mereka hidup damai dan tentram. Tapi suatu hari tentara-tentara datang membawa kabar buruk.. Para tentara itu mengabarkan kalo ada kecelakaan pesawat militer  di balik bukit yang menyebabkan muatan senjata biologis yang diangkut mencemari air disana. Para tentara itu terpaksa mengepung warga Evans dalam sebuah lapangan yang dikelilingi pagar untuk mencegah warga agar tidak kabur, atau bila warga kabur maka akan langsung ditembak.

Nah, disaat yang sama warga kota kecil ini mulai terinfeksi senjata biologis tersebut. Ciri-ciri warga yang terinfeksi itu adalah mereka semua kehilangan akal sehat , pokoknya jadi gila. Nah disini yang survive mati2an adalah David Dutton (Timothy Olyphant) dan istrinya Judy (Radha Mitchell) yang tengah mengandung.

Sob, menurut saya, alur cerita The Crazies cukup menawarkan ketegangan yang boleh lah..Sebenarnya saya agak aneh sama orang-orang di film ini yang terinfeksi senjata biologis itu. Mereka kehilangan akal, dalam prediksi saya kehilangan akal sama aja dengan gila. Tapi kok saya ngerasa kalo "orang-orang gila" di The Crazies digambarkan jadi seperti Zombie? Warna kulit yang pucat, mata merah (bahkan ada yang matanya sebelah merah, sebelahnya lagi kuning..????) Atau mungkin pikiran saya yang gag nyampe dengan apa yang diinginkan si sutradara ato penulis film ini? Dan para "orang gila" ini memiliki nafsu membunuh yang sangat tinggi. Ughh..agak mengerutkan dahi sih...




Selain itu ada hal2 yang kayaknya kurang singkron. Di film digambarkan kayaknya ada tentara banyak banget yang ngejagain kota kecil itu. Tapi ada beberapa adegan yang menggambarkan tokoh utama melarikan diri dari para tentara ke sebuah supermarket yang nggak dijaga sama sekali, bahkan di dalam supermarket itu ada  orang2 yang terkena wabah aneh tersebut..sebenarnya yang dijaga sama tentara-tentara itu tempat yang seperti apa sih? pusat keramaian atau apa? banyak banget tempat-tempat yang nggak ada tentaranya sama sekali. Jadi terkesan kota itu nggak ada yang jagain. Tapi film ini ingin menggambarkan bahwa tokoh utama tidak hanya dihantui oleh "orang2 gila" tapi juga tentara yang siap nembak kapan pun.        
      

Setelah nonton film ini, pikiran saya langsung ke film 28 Days Latter dan The Happening karya sutradara The Sixth Sense, M. Night Shyamalan. 28 Days Latter jelas zombie jadi agak berbeda dengan The Crazies (tapi alur sama aja). Tapi The Crazies hampir mirip sama The Happening.

Kalo di film The Happening ceritanya tentang virus aneh yang menyebar lewat udara dan membuat orang-orang yang menghirupnya jadi gampang untuk bunuh diri (ini baru kehilangan akal sehat). Tapi dibanding The Happening, saya lebih suka The Crazies..hehehe..walaupun agak 'aneh' tapi alur ceritanya lebih menarik daripada The Happening. Sumpah ya, saya langsung melongo melihat ending The Happening yang menurut saya "nggak banget". Tapi di The Crazies saya lumayan suka endingnya (70% suka).


Dan scene yang membuat saya "terpana" adalah ketika David dan Judy melarikan diri menggunakan truk, dan sekitar 1 km dibelakang mereka terlihat kota yang mereka tinggali dibom oleh para tentara yang ingin memusnahkan wabah ini agar tidak tersebar ke luar. Efek dentuman bom yang keras itu membuat truk yang ditumpangi mereka berdua seperti terbang dan terpelanting. Dan mereka turun untuk melihat kota mereka yang terang seketika akibat bom dahsyat.. dan itu kereeennn buat saya...uhwawaaa...
Read more
1

The New Daughter, bikin deg2an...



Setelah  nonton film ini langsung aja posting. Mumpung masih fresh..kalo kelamaan takut basi..hehehe..

Oke, sedikit review tentang film ini ya guyz.. Film ini berjudul The New Daughter. Dari sampul dvd nya aja saya udah tertarik.. wahh pasti horror-thriller nih.. Awalnya saya pikir maksud dari judulnya itu ada anak perempuan baru yang masuk ke kehidupan si Kevin Costner. Tapi ternyata maksud dari kata-kata "The New Daughter" itu adalah anak perempuannya 'berubah'. wkwkwk..ancur banget bahasa saya.

Sob, film The New Daughter ini bercerita tentang seorang pria bernama John James yang diperankan oleh Kevin Costner. John pindah ke sebuah kota kecil setelah perceraiannya. Ia pindah bersama kedua orang anaknya, Louisa (Ivana Baquero, yang main juga di Pan's Labirynth) dan Sam (Gattlin Griffith). John berusaha untuk mengasuh kedua anaknya tanpa bantuan dari mantan istrinya.

Di tempat tinggalnya yang baru ini, Louisa mulai berperilaku aneh semenjak ia sering jalan-jalan di hutan sekitar rumahnya. Dan akhirnya John menyadari bahwa anak perempuannya yang berusia remaja ini mulai "berubah". Dia sering main ke hutan kecil di sekitar rumahnya hingga larut malam. Dan kembali ke rumah dalam keadaan penuh lumpur. Kemudian John menduga bahwa keanehan Louisa ini ada hubungannya dengan gundukan pemakaman yang ada di belakang halaman rumahnya.

Sob, film ini diadaptasi dari cerita pendek karya penulis John Connolly dan ditulis ulang dalam film ini oleh John Travis. Film yang disutradarai oleh Louis Berdejo ini memiliki tingkat ketegangan yang boleh lah.. di scene-scene terakhir jujur saya menutup mata karena 'serangan' tiba2 yang mengagetkan..hahaha..dan Kevin Costner bermain dengan baik. Selain itu sinematografi film ini keren. Membuat film ini jadi 'cerah'. Dan dari keseluruhan film ini saya lebih suka sinematografinya.

Ending nya, yaaaa....lagi2 diserahin sama penonton.  Tapi okelah buat memacu jantung..
Read more

Followers